PENCEMARAN AIR LAUT SERTA SOLUSI PENANGANANNYA
Sebagaimana halnya sifat air murni
maka air laut pun mampu melarutkan zat zat lain dalam jumlah yang lebih banyak
kandungan air laut berupa : 96,5 % air murni dan 3,5% zat terlarut. Zat
terlarut tersebut meliputi garam - garam anorganik, senyawa senyawa organik
yang berasal dari organisme hidup, dan gas gas terlarut. Banyak sekali unsur -
unsur kimia utama yang terdapat dalam air laut.
Air laut sebagai tempat hidup
berbagai biota tidak selalu aman walaupun secara fisik tampak bersih dan
jernih. Air laut terkadang membahayakan. Hal ini dikarenakan adanya zat kimia
tertentu yang dapat menjadi racun bagi biota tersebut. Zat - zat beracun
tersebut dikenal sebagai bahan pencemar (polutan). Zat tercemar tersebut
umumnya berasal dari sungai / hujan yang mengalir kelaut. Bahan pencemar
dapat berupa : Bahan padatan atau cairan, bahan organik atau anorganik.
Banyaknya bahan pencemar yang masuk
kedalam perairan akan menyebabkan terganggunya kehidupan biota didalamnya. Hal
ini mengakibatkan kandungan oksigen yang terlarut di dalam perairan menjadi
berkurang. Bahan padatan misalnya kaleng, botol dan kantong plastik. Semua
padatan yang ada berasal dari manusia. Bahan anorganik adalah bahan yang tidak
dapat di urai, seperti unsur kimia : Hg dan Cd. Sedangkan bahan organik yaitu
bahan yang dapat diurai atau hancur, seperti sayur - sayuran, sampah daun -
daunan, dan jerami padi, jadi jika ingin pantai kita tidak tercemar dengan
limbah padatan alangkah baiknya kita menempatkan sampah pada tempatnya.
Kemudian bahan cair yang bersumber dari pabrik, tumpahan minyak, dan air
buangan rumah tangga. Jadi semua limbah yang ada di perairan tidak lain dan
tidak bukan berasal dari manusia itu sendiri, jangan pernah menyalahkan alam
atas bencana yang mendatangi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar