PENENTUAN
KERAPATAN (DENSITY)
DAN PENENTUAN
BOBOT JENIS
Mata
kuliah : Kimia Fisika 1
Dosen
: M. Yani Zamzam, S.Si,. M.Farm. Apt
Disusun
oleh :
Nama
: Yully Supartiwi
NIM
: 090621010
Fakultas
: Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Prodi
: Pendidikan Kimia
Semester
: III
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH CIREBON (UMC)
Jl.
Tuparev No. 70 Cirebon
PRAKTIKUM
1
PENENTUAN
KERAPATAN (DENSITY)
A. Tujuan
Percobaan :
“
Menentukan kerapatan bermacam – macam zat ”
B. Teori
:
“
Kerapatan adalah massa per unit volume satu zat pada temperatur tertentu. Sifat
ini merupakan salah satu sifat fisika yang paling sederhana dan sekaligus
merupakan salah satu sifat fisika yang paling definitive serta dapat digunakan
untuk menentukan kemurnian zat kimia. Hubungan antara massa dan volume tidak
hanya menunjukan ukuran dan bobot molekul suatu komponen tetapi juga gaya –
gaya yang mempengaruhi sifat karakteristik pemadatan. Dalam sistem matriks
kerapatan diukur dalam gram per mililiter atau gram per sentimeter kubik.”
C. Alat
Dan Bahan :
-
Alat : -
Bahan :
1. Piknometer 1. Air (aquades)
2. Timbangan
2. Etanol
3. Gelas
kimia 3. Propilen glycol
4. Pipet
4. Minyak goreng
5. Tissue
gulung 5. Aseton
6. Lap
6. Batu kerikil berdiameter 3 cm
7. Sikat
tabung reaksi 7. Peluru
8. Timbangan
digital
9. Kalkulator
10. Kipas
angin
D. Langkah
Kerja 1:
1. Menimbang
piknometer yang telah bersih dan kering dengan seksama, Setelah ditimbang, mencatat
hasilnya.
2. Mengisi
piknometer dengan air aquades hingga penuh, setelah itu menutup piknometer, lalu
mengelap air yang tumpah pada piknometer dengan tissue atau lap hingga
permukaannya benar – benar kering dan bersih, kemudian menimbang kembali dan mencatat
hasilnya.
3. Membuang
air yang berada pada piknometer yang telah ditimbang, kemudian membersihkannya
dengan aseton, memutarnya atau mengocoknya hingga aseton merata pada
piknometer, kemudian membuang sisa aseton yang berada pada piknometer.
4. Mengeringkan
piknometer yang telah diberi aseton dengan menggunakan kipas angin.
5. Setelah
piknometer benar – benar kering, lalu mengisi piknometer dengan etanol hingga
penuh setelah itu menutup piknometer, lalu mengelap etanol yang tumpah pada
piknometer dengan tissue atau lap hingga permukaannya benar – benar kering dan
bersih, kemudian menimbang kembali dan mencatat hasilnya.
6. Melakukan
kegiatan serupa dengan kegiatan no 4 dan 5.
7. Setelah
piknometer benar - benar kering, lalu mengisi piknometer dengan propilen glycol
hingga penuh, setelah itu menutup piknometer, lalu mengelap propilen glycol
yang tumpah pada piknometer dengan tissue atau lap hingga permukaannya benar –
benar kering dan bersih, kemudian menimbang kembali dan mencatat hasilnya.
8. Melakukan
kegiatan serupa dengan kegiatan no 4 dan 5.
9. Setelah
piknometer benar - benar kering, lalu mengisi piknometer dengan minyak goreng
hingga penuh, setelah itu menutup piknometer, lalu mengelap minyak goreng yang
tumpah pada piknometer dengan tissue atau lap hingga permukaannya benar – benar
kering dan bersih kemudian menimbang kembali dan mencatat hasilnya.
10. Membuang
minyak goreng, kemudian mencuci piknometer dengan menggunakan sabun dan
menyikatnya dengan sikat tabung reaksi hingga benar – benar bersih.
11. Melakukan
kegiatan serupa dengan kegiatan no 4 dan 5.
E. Langkah
kerja II :
1. Menimbang
batu yang telah dibersihkan dan telah kering.
2. Mengisi
piknometer dengan air aquades hingga penuh, lalu memasukan batu yang telah
ditimbang kedalam piknometer yang telah diisi air hingga penuh, menutup
piknometer, lalu mengelap air yang tumpah pada piknometer dengan tissue atau
lap hingga permukaannya benar – benar kering dan bersih, kemudian menimbang
kembali dan mencatat hasilnya.
3. Membuang
air dan batu yang berada pada piknometer yang telah ditimbang, kemudian
membersihkannya dengan aseton, memutarnya atau mengocoknya hingga aseton merata
pada piknometer, kemudian membuang sisa aseton yang berada pada piknometer.
4. Mengeringkan
piknometer dan batu yang telah diberi aseton dengan menggunakan kipas angin.
5. Setelah
piknometer benar – benar kering, lalu mengisi piknometer dengan etanol hingga
penuh lalu memasukan batu yang telah ditimbang dan benar – benar kering, setelah
itu menutup piknometer, lalu mengelap etanol yang tumpah pada piknometer dengan
tissue atau lap hingga permukaannya benar – benar kering dan bersih, kemudian
menimbang kembali dan mencatat hasilnya.
6. Melakukan
kegiatan serupa dengan kegiatan no 3 dan 4.
7. Setelah
piknometer benar – benar kering, lalu mengisi piknometer dengan propilen glycol
hingga penuh lalu memasukan batu yang telah ditimbang dan benar – benar kering,
setelah itu menutup piknometer, lalu mengelap propilen glycol yang tumpah pada
piknometer dengan tissue atau lap hingga permukaannya benar – benar kering dan
bersih, kemudian menimbang kembali dan mencatat hasilnya.
8. Melakukan
kegiatan serupa dengan kegiatan no 3 dan 4.
9. Setelah
piknometer benar – benar kering, lalu mengisi piknometer dengan minyak goreng
hingga penuh lalu memasukan batu yang telah ditimbang dan benar- benar kering,
setelah itu menutup piknometer, lalu mengelap minyak goreng yang tumpah pada
piknometer dengan tissue atau lap hingga permukaannya benar – benar kering dan
bersih, kemudian menimbang kembali dan mencatat hasilnya.
10. Membuang
minyak goreng dan batu yang ada pada piknometer yang telah ditimbang, kemudian
mencuci piknometer dengan menggunakan sabun dan menyikatnya dengan sikat tabung
reaksi hingga benar – benar bersih.
11. Melakukan
kegiatan serupa dengan kegiatan no 3 dan 4.
12. Melakukan
kegiatan serupa dari 1 sampai 10, hanya penggunaan batu diganti dengan
menggunakan peluru.
F. Hasil
Pengamatan Dan Perhitungan :
Ø Kerapatan
zat cair
No.
|
Uraian
|
Etanol
|
Propilen glycol
|
Minyak goreng
|
1.
|
Bobot
piknometer kosong
|
12,9380
|
12,9380
|
12,9380
|
2.
|
Bobot
piknometer + air penuh
|
38,6630
|
38,6630
|
38,6630
|
3.
|
Bobot
piknometer + zat cair
|
33,6439
|
39,5694
|
36,3374
|
4.
|
Bobot
zat cair
|
20,7059
|
26,6314
|
23,3994
|
5.
|
Volume
piknometer
|
25,8278
|
25.8278
|
25.8278
|
6.
|
Kerapatan
zat cair
|
0,8017
|
1,0311
|
0,9060
|
Ø Kerapatan
zat padat
No.
|
Uraian
|
Batu
|
Peluru
|
1.
|
Bobot
piknometer kosong
|
12,9380
|
12,9380
|
2.
|
Bobot
piknometer + air penuh
|
38,6630
|
38,6630
|
3.
|
Bobot
piknometer + air + zat padat
|
38,7677
|
39,2333
|
4.
|
Bobot
zat padat
|
0,1546
|
0,6180
|
5.
|
Bobot
air yang tumpah
|
0,0499
|
0,0477
|
6.
|
Volume
zat padat
|
0,0501
|
0,0479
|
7.
|
Kerapatan
zat padat
|
3,0858
|
12,9019
|
Ø Cara
perhitungan volume piknometer :
Bobot
piknometer kosong = a gram
Bobot
piknometer + air = b gram
Bobot
air = (b – a) gram
Kerapatan
air = ρ air
Volume
piknometer = volume air
V
piknometer =
Ø Cara
perhitungan kerapatan zat cair :
Bobot piknometer + zat
cair X = c gram
Bobot zat cair X = (c – a ) gram
Kerapatan zat cair X =
Ø Cara
perhitungan pada zat padat :
Bobot zat padat =
x gram
Bobot piknometer
+ air + zat padat = y gram
Bobot piknometer + air = b gram
Bobot air yang tumpah = ( b + x - y) gram
Volume air yang tumpah = volume zat padat =
Kerapatan zat padat =
·
Catatan ρ air yang digunakan
yaitu ρ air pada suhu 25˚ C adalah 0,99602
G. Kesimpulan
:
Dari hasil
percobaan yang telah kami lakukan, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa :
1. Dari
ketiga jenis zat cair kami gunakan, ternyata bobot zat cair yang paling besar
adalah propilen glycol.
2. Bobot
zat cair mempengaruhi kerapatan zat cair, makin besar bobot zat cair maka makin
besar pula kerapatan zat cair tersebut.
3. Dari
kedua jenis zat padat yang kami gunakan, ternyata peluru memiliki bobot yang
lebih besar dibanding batu.
4. Bobot
zat padat mempengaruhi kerapatan zat padat, makin besar bobot zat padat maka
makin besar pula kerapatan zat padat tersebut.
5. Bobot
air ynag tumpah mempengaruhi volume zat padat, makin kecil bobot air yang
tumpah, maka makin makin kecil juga volume zat padat.
6. Kerapatan
zat padat antara batu dan peluru yang kami gunakan ternyata memiliki
perbandingan 1 : 4.
7. Kerapatan
air tergantung pada suhu ( suhu mempengaruhi ρ air).
PRAKTIKUM
II
PENENTUAN
BOBOT JENIS
A. Tujuan
:
“
Menentukan bobot jenis bermacam – macam zat ”
B. Teori
:
“
Bobot jenis adalah ratio / perbandingan
bobot zat terhadap bobot air pada volume (V) dan temperatur (T) yang sama. Atau
bobot jenis adalah ratio kerapatan suatu zat terhadap kerapatan air pada V dan
T yang sama. Karena bobot jenis merupakan suatu perbandingan antara massa dan
massa atau kerapatan dan kerapatan, dengan demikian bobot jenis tidak mempunya
satuan atau dimensi.”
C. Alat
Dan Bahan :
-
Alat : -
Bahan :
1. Piknometer 1. Air (aquades)
2. Timbangan
2. Etanol
3. Gelas
kimia 3. Propilen glycol
4. Pipet
4. Minyak goreng
5. Tissue
gulung 5. Aseton
6. Lap
6. Batu kerikil berdiameter 3 cm
7. Sikat
tabung reaksi 7. Peluru
8. Timbangan
digital
9. Kalkulator
10. Kipas
angin
D. Langkah
kerja 1 :
1. Menimbang
piknometer yang telah bersih dan kering dengan seksama, Setelah ditimbang, mencatat
hasilnya.
2. Mengisi
piknometer dengan air aquades hingga penuh, setelah itu menutup piknometer,
lalu mengelap air yang tumpah pada piknometer dengan tissue atau lap hingga
permukaannya benar – benar kering dan bersih, kemudian menimbang kembali dan
mencatat hasilnya.
3. Membuang
air yang berada pada piknometer yang telah ditimbang, kemudian membersihkannya
dengan aseton, memutarnya atau mengocoknya hingga aseton merata pada
piknometer, kemudian membuang sisa aseton yang berada pada piknometer.
4. Mengeringkan
piknometer yang telah diberi aseton dengan menggunakan kipas angin.
5. Setelah
piknometer benar – benar kering, lalu mengisi piknometer dengan etanol hingga
penuh setelah itu menutup piknometer, lalu mengelap etanol yang tumpah pada
piknometer dengan tissue atau lap hingga permukaannya benar – benar kering dan
bersih, kemudian menimbang kembali dan mencatat hasilnya.
6. Melakukan
kegiatan serupa dengan kegiatan no 4 dan 5.
7. Setelah
piknometer benar - benar kering, lalu mengisi piknometer dengan propilen glycol
hingga penuh, setelah itu menutup piknometer, lalu mengelap propilen glycol
yang tumpah pada piknometer dengan tissue atau lap hingga permukaannya benar –
benar kering dan bersih, kemudian menimbang kembali dan mencatat hasilnya.
8. Melakukan
kegiatan serupa dengan kegiatan no 4 dan 5.
9. Setelah
piknometer benar - benar kering, lalu mengisi piknometer dengan minyak goreng
hingga penuh, setelah itu menutup piknometer, lalu mengelap minyak goreng yang
tumpah pada piknometer dengan tissue atau lap hingga permukaannya benar – benar
kering dan bersih kemudian menimbang kembali dan mencatat hasilnya.
10. Membuang
minyak goreng, kemudian mencuci piknometer dengan menggunakan sabun dan menyikatnya
dengan sikat tabung reaksi hingga benar – benar bersih.
11. Melakukan
kegiatan serupa dengan kegiatan no 4 dan 5.
E. Langkah
kerja II :
1. Menimbang
batu yang telah dibersihkan dan telah kering.
2. Mengisi
piknometer dengan air aquades hingga penuh, lalu memasukan batu yang telah
ditimbang kedalam piknometer yang telah diisi air hingga penuh, menutup
piknometer, lalu mengelap air yang tumpah pada piknometer dengan tissue atau
lap hingga permukaannya benar – benar kering dan bersih, kemudian menimbang
kembali dan mencatat hasilnya.
3. Membuang
air dan batu yang berada pada piknometer yang telah ditimbang, kemudian
membersihkannya dengan aseton, memutarnya atau mengocoknya hingga aseton merata
pada piknometer, kemudian membuang sisa aseton yang berada pada piknometer.
4. Mengeringkan
piknometer dan batu yang telah diberi aseton dengan menggunakan kipas angin.
5. Setelah
piknometer benar – benar kering, lalu mengisi piknometer dengan etanol hingga
penuh lalu memasukan batu yang telah ditimbang dan benar – benar kering, setelah
itu menutup piknometer, lalu mengelap etanol yang tumpah pada piknometer dengan
tissue atau lap hingga permukaannya benar – benar kering dan bersih, kemudian
menimbang kembali dan mencatat hasilnya.
6. Melakukan
kegiatan serupa dengan kegiatan no 3 dan 4.
7. Setelah
piknometer benar – benar kering, lalu mengisi piknometer dengan propilen glycol
hingga penuh lalu memasukan batu yang telah ditimbang dan benar – benar kering,
setelah itu menutup piknometer, lalu mengelap propilen glycol yang tumpah pada
piknometer dengan tissue atau lap hingga permukaannya benar – benar kering dan
bersih, kemudian menimbang kembali dan mencatat hasilnya.
8. Melakukan
kegiatan serupa dengan kegiatan no 3 dan 4.
9. Setelah
piknometer benar – benar kering, lalu mengisi piknometer dengan minyak goreng
hingga penuh lalu memasukan batu yang telah ditimbang dan benar- benar kering,
setelah itu menutup piknometer, lalu mengelap minyak goreng yang tumpah pada
piknometer dengan tissue atau lap hingga permukaannya benar – benar kering dan
bersih, kemudian menimbang kembali dan mencatat hasilnya.
10. Membuang
minyak goreng dan batu yang ada pada piknometer yang telah ditimbang, kemudian
mencuci piknometer dengan menggunakan sabun dan menyikatnya dengan sikat tabung
reaksi hingga benar – benar bersih.
11. Melakukan
kegiatan serupa dengan kegiatan no 3 dan 4.
12. Melakukan
kegiatan serupa dari 1 sampai 10, hanya penggunaan batu diganti dengan
menggunakan peluru.
F. Hasil
pengamatan dan perhitungan :
Ø Bobot
jenis zat cair
No.
|
Uraian
|
Etanol
|
Propilen glycol
|
Minyak goreng
|
1.
|
Bobot
piknometer kosong
|
12,9380
|
12,9380
|
12,9380
|
2.
|
Bobot
piknometer + air penuh
|
38,6630
|
38,6630
|
38,6630
|
3.
|
Bobot
piknometer + zat cair
|
33,6439
|
39,5694
|
36,3374
|
4.
|
Bobot
zat cair
|
20,7059
|
26,6314
|
23,3994
|
5.
|
Bobot
air
|
25,7250
|
25,7250
|
25,7250
|
6.
|
Bobot
jenis zat cair
|
0,8049
|
1,0352
|
0,9096
|
Ø Bobot
jenis zat padat
No.
|
Uraian
|
Batu
|
Peluru
|
1.
|
Bobot
piknometer kosong
|
12,9380
|
12,9380
|
2.
|
Bobot
piknometer + air penuh
|
38,6630
|
38,6630
|
3.
|
Bobot
piknometer + air + zat padat
|
38,7677
|
39,2333
|
4.
|
Bobot zat padat
|
0,1546
|
0,6180
|
5.
|
Bobot
air yang tumpah
|
0,0499
|
0,0477
|
6.
|
Bobot
jenis zat padat
|
3,0982
|
12,9560
|
Ø Cara
perhitungan :
Bobot
piknometer kosong = a gram
Bobot
piknometer + air = b gram
Bobot
air = (b – a) gram
Ø Perhitungan
bobot jenis zat cair :
Bobot
piknometer + zat cair X = c gram
Bobot
jenis zat cair x adalah =
Ø Perhitungan
bobot jenis zat padat :
Bobot
piknometer + air + zat padat = y gram
Bobot
zat padat =
x gram
Bobot
piknometer + air = b gram
Bobot
air yang tumpah = (
b+ x – y ) gram
Bobot
jenis =
G. Kesimpulan
:
Dari
hasil percobaan yang telah kami lakukan, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa
:
1. Dari
keempat jenis zat cair yang kami gunakan dalam percobaan, ternyata propilen
glycol memiliki bobot paling besar.
2. Bobot
zat cair juga mempengaruhi besar bobot jenis zat cair, makin tinggi bobot zat
cair maka makin tinggi pula bobot jenis zat cair.
3. Bobot
jenis zat cair diperoleh berdasarkan bobot zat cair dibagi bobot air.
4. Perhitungan
bobot jenis tidak bergantung pada ρ air pada suhu tertentu.
5. Bobot
jenis zat padat diperoleh berdasarkan perhitungan bobot zat padat dibagi bobot
air atau zat cair yang tumpah.
H. PENUTUP
Dari kedua
praktikum yang telah kami lakukan mungkin terjadi
beberapa kesalahan yang terjadi pada proses kegiatan praktikum maupun pada
proses penghitungan, kesalahan yang terjadi mungkin diakibatkan dari :
1. Masih
kurang serius dalam melakukan percobaan.
2. Masih
kurang memahami alat dan bahan yang kami gunakan dalam laboratorium.
3. Kurang
bersih dalam mengelap piknometer, sehingga mungkin masih ada zat cair yang
tumpah dan belum kering sehingga mempengaruhi bobot.
4. Kurang
teliti dalam proses menimbang.
5. Kurang
cermat dalam proses menghitung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar