MAKALAH
MASS
SPECTROSCOPY
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Analitik Instrument
Disusun
Oleh:
Yully Supartiwi
NIM. 090621010
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH CIREBON
Jl. Fathahillah No. 40
Watu Belah Sumber
2012
– 2013
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................
i
DAFTAR
ISI.............................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. LATAR
BELAKANG.................................................................. 1
B. RUMUSAN
MASALAH............................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN........................................................................... 2
A. Definisi............................................................................................ 2
B. Teori
Dasar..................................................................................... 2
C. Prinsip
Instrumentasi..................................................................... 4
D. Aplikasi........................................................................................... 5
BAB
III KESIMPULAN........................................................................... 10
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................... 11
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.
Wb.
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah
melimpahkan karunia berupa nikmat sehat yang tak terhingga serta telah
mencurahkan hidayahnya kepada kita semua, semoga kita tetap senantiasa mengucap
syukur atas itu semua, Amin.
Alhamdulillah berkat izin Allah saya dapat
menyelesaikan makalah ini sebagai tuntutan tugas dan sebagai salah satu bahan
penilaian dari Mata Kuliah Kimia Analitik Instrumen yang telah ditugaskan oleh Ibu.
Christina Mira, S.Si., M.T. selaku dosen mata kuliah yang telah
menugaskan untuk menyusun makalah ini.
Dengan terwujudnya makalah ini saya berharap
semoga makalah ini dapat diterima baik oleh dosen yang bersangkutan pada
khususnya dan mendapat penilaian, serta dapat bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya.
Sebagai manusia biasa saya menyadari bahwa
diri saya memiliki begitu banyak kekurangan, karena hanya Allah lah Yang Maha
Sempurna. Oleh karena itu, mungkin dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan, untuk itu saya sangat mengharap kritik serta
sarannya untuk bahan instropeksi guna memperbaiki dalam pembuatan makalah
berikutnya.
Wassalam.
Cirebon, 20 Desember 2012
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang
dapat menyeleksi molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya.
Teknik ini tidak dapat dilakukan dengan spekstroskopi, akan tetapi nama
spektroskopi dipilih disebabkan persamaannya dengan pencatat fotografi dan
spectrum garis optic. Umumnya spectrum massa diperoleh dengan mengubah senyawa
suatu sample menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan berdasarkan
perbandingan massa terhadap muatan.
B. RUMUSAN
MASALAH
Yang melatari
pembuatan makalah ini adalah :
1) Apa
pengertian dari mass spektroscopy?
2) Bagaimana
instrumentasi dari mass spectroscopy?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI
MASS SPECTROSCOPY
Mass
Spectroscopy atau Spektrometri massa adalah alat yang digunakan untuk
menentukan massa atom atau molekul, yang
ditemukan oleh Franci William Aston
pada tahun
1919.
Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang
dapat menyeleksi molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya.
Teknik ini tidak dapat dilakukan dengan spekstroskopi, akan tetapi nama
spektroskopi dipilih disebabkan persamaannya dengan pencatat fotografi dan
spectrum garis optic. Umumnya spectrum massa diperoleh dengan mengubah senyawa
suatu sample menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan berdasarkan
perbandingan massa terhadap muatan.
Proses ionisasi menghasilkan
partikel-partikel bermuatan positif, dimana massa terdistribusi adalah spesifik
terhadap senyawa induk. Selain untuk penentuan stuktur molekul, spektum massa
dipakai untuk penentuan analisis kuantitatif.
Jika didapat data IR dan NMR yang
cukup lengkap, maka MS ini dapat digunakan untuk konfirmasi dengan
memperhatikan bobot molekul dan kemungkinan rumus strukturnya.
B.
TEORI
DASAR
Dalam
spektrometri massa, molekul sampel dalam fase uap dibombardir dengan elektron
berenergi tinggi (70 eV) yang menyebabkan lepasnya satu elektron dari kulit
valensi molekul tersebut.
Molekul yang
kehilangan satu electron akan menjadi suatu kation radikal
(M)
+ e- (M+.) +
2e-
Kation
radikal tersebut mengandung semua atom-atom dari molekul asal, minus satu elektron, dan disebut ion molekul
/molecular ion, dan dinyatakan dengan M+. .
Misal
:
Sebagai
hasil dari tabrakan dengan elektron berenergi tinggi, ion molekul akan
mempunyai energi yang tinggi dan dapat pecah menjadi fragmen yang lebih kecil
(kation, radikal atau molekul netral).
M+.
m1+ + m.2
atau M+. m1+. + m2
Ion
molekul, ion fragmen dan ion radikal fragmen dipisahkan menggunakan medan
magnet sesuai dengan perbandingan massa /muatannya (m/z), dan
menghasilkan arus listrik (arus ion) pada kolektor/detektor yang sebanding
dengan kelimpahan relatifnya. Fragmen dengan m/z yang besar akan turun terlebih
dahulu diikuti fragmen dengan m/z yang lebih kecil.
Partikel
netral (yang tak bermuatan) yang dihasilkan dalam fragmentasi tidak terdeteksi
secara langsung dalam spektrometer massa.
Kebanyakan kation yang dihasilkan dalam spectrometer massa mempunyai
muatan = 1 (z = 1), sehingga m/z secara langsung menunjukkan massa dari kation
tersebut.
C.
PRINSIP
INSTRUMENTASI
Prinsip kerja alat ini adalah
pembelokan partikel bermuatan dalam medan magnet.
Sampel diuapkan di bawah vakum dan diionkan
menggunakan berkas elektron. Ion sampel dipercepat menggunakan medan listrik
memasuki tabung penganalisis dan dilalukan dalam medan magnet. Dalam kekuatan
medan magnet yang diberikan, hanya ion-ion positif dan radikal positif akan
difokuskan ke detector, sedang ion-ion yang lain (radikal netral) akan
dibelokkan ke dinding tabung. Ion dengan m/z lebih besar akan mencapai detektor
lebih dulu diikuti m/z yang lebih kecil. Arus listrik yang diterima detektor
akan diperkuat dan spektrum massa dari sampel akan direkam.
Prinsip Spektroskopi Massa
Merupakan
suatu instrumen yang menghasilkan berkas ion dari suatu zat uji, memilah ion
tersebut menjadi spektum yang sesuai dengan perbandingan massa terhadap muatan
dan merekam kelimpahan relatif tiap jenis ion yang ada. Umumnya hanya ion
positif yang dipelajari karena ion negatif yang dihasilkan dari sumber tumbukan
umumnya sedikit.
Garis
besar tentang apa yang terjadi dalam alat spektrometer massa
Atom dapat dibelokkan dalam sebuah medan magnet (dengan anggapan atom tersebut diubah menjadi ion terlebih dahulu). Karena partikel-partikel bermuatan listrik dibelokkan dalam medan magnet dan partikel-partikel yang tidak bermuatan (netral) tidak dibelokkan. Urutannya adalah sebagai berikut :
Atom dapat dibelokkan dalam sebuah medan magnet (dengan anggapan atom tersebut diubah menjadi ion terlebih dahulu). Karena partikel-partikel bermuatan listrik dibelokkan dalam medan magnet dan partikel-partikel yang tidak bermuatan (netral) tidak dibelokkan. Urutannya adalah sebagai berikut :
• Tahap pertama : Ionisasi
Atom di-ionisasi dengan ‘mengambil’ satu atau lebih
elektron dari atom tersebut supaya terbentuk ion positif. Ini juga berlaku
untuk unsur-unsur yang biasanya membentuk ion-ion negatif (sebagai contoh,
klor) atau unsur-unsur yang tidak pernah membentuk ion (sebagai contoh, argon).
Spektrometer massa ini selalu bekerja hanya dengan ion positif.
• Tahap kedua : Percepatan
• Tahap kedua : Percepatan
Ion-ion tersebut dipercepat supaya semuanya mempunyai
energi kinetik yang sama.
• Tahap ketiga : Pembelokan
Ion-ion tersebut dibelokkan dengan menggunakan medan
magnet, pembelokan yang terjadi tergantung pada massa ion tersebut. Semakin
ringan massanya, akan semakin dibelokan. Besarnya pembelokannya juga tergantung
pada besar muatan positif ion tersebut. Dengan kata lain, semakin banyak
elektron yang ‘diambil’ pada tahap 1, semakin besar muatan ion tersebut,
pembelokan yang terjadi akan semakin besar.
• Tahap keempat : Pendeteksian
• Tahap keempat : Pendeteksian
Sinar-sinar ion yang melintas dalam mesin tersebut
dideteksi dengan secara elektrik.
D.
APLIKASI
Ø Mengetahui komposisi unsur dari bahan yang dianalisa
sehingga diketahui berat dan rumus molekulnya
Ø Mengetahui unsure senyawa baik senyawa organic maupun
anorganik
Ø Untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif suatu
kompleks
Ø Untuk penentuan struktur dari komponen permukaan
padatan
Ø Untuk menentukan perbandingan isotop atom dalam suatu
sampel.
Aplikasi pertama dari spektrometri
massa adalah untuk ,menganalis asam amino dan peptide yang di laporkan tahun
1958. Carl-Ove Andersson mengobservasikan Ion-ion fragmen utama dalam metil
ester.
Spektrometer
massa juga banyak digunakan dalam misi luar angkasa untuk mengukur komposisi
plasma. Misalnya, pesawat ruang angkasa Cassini membawa Cassini Plasma
Spectrometer (CAPS), [43] yang mengukur massa ion dalam magnetosfer Saturnus.
Mekanisme
reaksi atau struktur suatu senyawa kompleks dapat ditentukan dengan memakai
atom bertanda untuk mendapatkan posisi yang tepat dari suatu fragmentasinnya.
Senyawa – senyawa polimer dan bahan alam yang bertekanan uap rendah, dengan
pirolisis senyawa – senyawa tersebut dapat terdekomposisi dan dapat dianalisis
dengan spektrometer massa.
Menentukan
massa secara pasti dapat diperoleh dengan spektrometer massa dengan ketelitian
sampai 1/108. Kelimpahan relatif dari istop – isotop ditentukan
dengan spektrometer massa.
Spektrometer
massa juga bermanfaat untuk pengolahan isotop – isotop murni.
Resolusi
Resolusi
suatu instrumen ialah kemampuan suatu alat dalam membedakan dua macam ion
dengan massa yang hampir sama. Spektrumnya terdiri dari puncak yang sempit.
Pelebaran peak dapat disebabkan karena : distribusi energi kinetik dalam
berkas, perubahan tegangan pemercepat, buruknya tumbukan berkas elektron dengan
sampel, perubahan medan magnet, pelebaran berkas ion dan distribusi yang tidak
seragam.
Spektrum Massa
dan Struktur Molekul
Spektrum
massa merupakan rangkaian puncak – puncak yang berbeda – beda tingginya. Bentuk
spektrumnya tergantung dari sifat molekul, potensial ionisasi, mudah tidaknya
sampel itu menguap dan kontruksi alat. Untuk menghasilkan spektrum massa, dalam
proses ionisasi berkas elektron dipergunakan minimal 7 – 15 mv.
M + e M+ + 2e dimana M adalah
molekul sampel dan M+ adalah ion molekular. Semakin besar energi
berkas elektron maka intensitas ion molekular makin kecil karena kelebihan
energi yang diterima dipergunakan untuk berfragmentasi menjadi massa – massa
yang lebih kecil. Untuk molekul dengan jumlah atom – atom yang besar, jumlah
ion – ion positif yang dihasilkan juga besar.
Massa
ion bermanfaat untuk mengidentifikasi senyawa. Intensitas dari puncak ion
molekular tergantung pada kestabilan ion yang terbentuk. Kestabilan dari ion
dipengaruhi oleh struktur dan ini tercermin pada molekul. Puncak yang paling
tinggi dari spektrum massa disebut base peak. Spektrum massa fragmen – fragmen
yang kecil berasal dari tumbukan – tumbukan elektron dengan molekul induk.
Berkas elektron dengan energi 70 eV akan memecah ion molekul menjadi fragmen –
fragmennya. Kelimpahan ion – ion dinyatakan dalam % dari base peak atau jumlah
total dari ion yang dihasilkan.
Pola Fragmentasi
Sangat
berguna bagi kita untuk mengetahui kejadian – kejadian dimana elektron –
elktron bertumbukan dengan sumber ion pada saat energi dinaikan. Mula-mula
potensial berkisar 8-12 eV dimana ion – ion mulai terbentuk, ion ini dikenal
dengan ion molekular atau ion induk, dengan naiknya potensial ikatan – ikatan
maka ion induk akan terfragmentasi lebih lanjut. Biasanya spektrum massa
dioperasikan pada 70 eV, suatu nilai yang cukup untuk memutuskan semua ikatan.
Setiap komponen memberikan rangkaian fragmentasi yang spesifik dan disebut pola
fragmentasi. Pola fragmentasi merupakan deretan garis. Puncak – puncak yang
kelimpahan kecil disebut puncak isotop. Instrumen beresolusi tinggi dapat
memberikan informasi tentang defek massa. Misalkan perbedaan antara atom dan
molekul dan semua nilai nominal. Puncak – puncak yang lebih besar dari puncak
normal sehingga saling tumpang tindih dalam spektrometer biasa dapat diamatti
dengan spektrometer massa resolusi tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya ion
metastabil yang terbentuk dalam sumber ion yang spontan terdekomposisi selama
dalam lintasannya. Pengamatan ion metastabil dapat dimanfaatkan untuk
mempelajari organik.
Analisis
Kualitatif
Spektroskopi
massa memungkinkan kita untuk mengidentifikasikan suatu senyawa yang tidak
diketahui, dengan mengkalibrasikan terhadap senyawa yang lebih dikenal seperti
: uap merkuri (m/e = 198-204) atau perfluoro kerosin (PFK) dengan puncak –
puncak CF3 (69), C3F3 (93), CC4F3
(105), dan C3F5 (131). Jadi spektrum massa dipakai untuk
menentukan berat molekul atau rumus molekul atau mengidentifikasi senyawa dari
pola fragmentasinya.
Nilai
berat molekul yang ditentukan dengan spektrometer massa bisa saja tidak sama
dengan berat molekul hasil perhitungan apabila senyawa asal mengandung unsur –
unsur tertentu dengan kelimpahan isotop yang tinggi.
Rumus
molekul suatu senyawa dapat ditentujan jika puncak ion molekul sudah dikenal,
tetapi untuk hal – hal semacam ini diperlukan spektroskopi berresolusi tinggi.
Analisis
Kuantitatif
Spektrometer
massa dapat dipakai untuk analisis kuantitatif suatu campuran senyawa – senyawa
yang dekat hubungannya. Analisis ini dapat dipergunakan untuk analisis
campuran, baik senyawa organik maupun anorganik yang bertekanan uap rendah.
Karena pola fragmentasi senyawa campuran
adalah aditif sifatnya, suatu campuran dapat dianalisis jika berada
dalam kondisi yang sama. Spektrometer massa akan memberikan hasil yang lebih
baik jika dikombinasikan dengan GC. Biasanya GC digabungnkan dengan dengan
spektrometer quadrupole. Persyaratan dasar analisisnnya adalah : setiap senyawa
harus mempunyai paling tidak satu puncak yang spesifik, kontribusi puncak harus
aditif dan sensitifitas harus reprodusibel serta adanya senyawa referens yang
sesuai. Dengan spektrometer massa berresolusi tinggi, senyawa – senyawa polimer
dengan berat molekul besar dapat dianalisis, juga dapat digunakan untuk
menganalisis produk – produk petroleum seperti : parafin, sikloparafin.
Analisis semacam ini dipakai untuk mengenali sifat – sifat bahan bakar, minyak
pelumas, aspal dan sebagainya.
Spektrometer
massa dapat dipergunakan untuk analisis runutan anorganik terutama dengan
menggunakan sumber bunga api listrik, dan ia juga dapat digunakan menganalisis
unsur – unsur runutan dalam paduan atau dalam superkonduktor. Tipe bunga api
listrik mempunyai sensitivitas tinggi dan dapat menentukan sampai tingkat ppb.
Kekurangan dari spektrometer massa bunga api listrik adalah ketidak beraturan
dari sumber dan kurang reprodusibel, tetapi kekurangan ini dapat diatasi dengan
memakai sistem deteksi fotografi. Analisis kuantitatif instrumen semacam ini
didasarkan pada garis – garis fotografi dengan standar yang sesuai.
BAB III
KESIMPULAN
Mass Spectroscopy atau Spektrometri massa adalah alat
yang digunakan untuk menentukan massa atom atau molekul, yang
ditemukan oleh Franci William Aston
pada tahun
1919.
Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang
dapat menyeleksi molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya.
Teknik ini tidak dapat dilakukan dengan spekstroskopi, akan tetapi nama
spektroskopi dipilih disebabkan persamaannya dengan pencatat fotografi dan
spectrum garis optic. Umumnya spectrum massa diperoleh dengan mengubah senyawa
suatu sample menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan berdasarkan
perbandingan massa terhadap muatan.
Proses ionisasi menghasilkan
partikel-partikel bermuatan positif, dimana massa terdistribusi adalah spesifik
terhadap senyawa induk. Selain untuk penentuan stuktur molekul, spektum massa
dipakai untuk penentuan analisis kuantitatif.
Aplikasi dari spekroskopi massa
diantaranya untuk:
Ø Mengetahui komposisi unsur dari bahan yang dianalisa
sehingga diketahui berat dan rumus molekulnya
Ø Mengetahui unsure senyawa baik senyawa organic maupun
anorganik
Ø Untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif suatu
kompleks
Ø Untuk penentuan struktur dari komponen permukaan
padatan
Ø Untuk menentukan perbandingan isotop atom dalam suatu
sampel.
DAFTAR PUSTAKA
S.M. Khopkar . Konsep Dasar Kimia
Analitik.UI Press. 2008
Keenan. Kleinfelter. Wood. Ilmu Kimia
Untuk Universitas. 1992. Erlangga. Jakarta
maaf kalo fotonya gak muncul,, masih blm mahir ngepost nya.. :)
BalasHapus